a. Pengertian
Sistem informasi manajemen dokumen
atau bisa juga di sebut E-Office
Document (Dokumen Elektronik Kantor), atau bisa juga ditingkatkan
menjadi sistem informasi manajemen arsip yang terintegrasi dengan rak
penyimpanan kearsipan. Sistem Manajemen Dokumen (SMD), adalah suatu
sistem pengelolaan dokumen yang
dikembangkan oleh UnikomCenter, untuk mengatur dan mengelola surat-surat ataupun dokumen-dokumen penting agar dokumen
tersebut mudah untuk dicari dan ditemukan kembali
Sistem
Manajemen Dokumen bermanfaat dalam mengefektifkan dan mengefisienkan proses bisnis. Manfaat yang utama adalah
pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan
dengan cepat, sehingga dapat membantu proses menjadi lebih cepat, baik dan murah.
Pengarsipan
manajemen datadulu dilakukan dengan cara manual atau ditulis tangan dan
disimpan dalam berkas-berkas manajemen dataatau map dan disimpan lagi dalam
laci penyimpan. Sangatlah tidak efisien dan menghambat kelancaran dalam
mengelola pengarsipan data-manajemen datayang ada, dikarenakan lamanya proses
tersebut.
Oleh karena itu,
untuk menunjang kelancaran sistem pengolahan data-data data, maka peranan
teknologi sangatlah penting guna memperlancar dan mempermudah jalannya sistem
pengolahan data data. Sebagai suatu solusi dari permasalahan tersebut maka
penyajian informasi mengenai pengarsipan manajemen datamemerlukan suatu proses
yang berdasarkan komputer karena peranan sistem informasi menunjang kegiatan
pengarsipan dalam pengambilan keputusan.
Dokumen kertas di
ubah menjadi dokumen elektronik untuk kemudian dikirimkan ke folder yang sesuai dengan
perihal surat maupun nomor surat atau yang diinginkan dari surat tersebut.
Perangkat lunak
atau software bisa disambungkan dengan scanner
dan kemudian dokumen hasil pindai diubah menjadi data gambar (image)
atau .pdf. Pada tingkat yang paling sederhana – semua pengguna yang
memiliki PC yang mengatur folder mana mereka menyimpan file docs, PDF,
presentasi PowerPoint, Excel spreadsheet dan lain-lain. Secara efektif pula
menghasilkan struktur dokumen folder dasar untuk memungkinkan mereka dengan
mudah menyimpan dan mengambil isi dokumen.
b. Tujuan
Adapun maksud dan
tujuan Sistem Pengarsipan Manajemen Data Elektronik menfaatkan Teknologi
Internet adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan brand-awarnes
lewat media online ini,
sehingga diharapkan banyak orang mengenal teknologi ini secara luas.
2. Menggunakan website sebagai media informasi secara
rutin yang mengirim dan menenerima manajemen datasecara praktis dan aman.
3. Sebagai media informasi guna memperoleh data atau
file manajemen data pelengkap dokumen manajemen data yang secara fisik diterbitkan
dengan cara men-download-nya.
4. Sebagai sarana guna berinteraksi diantara semua
kalangan secara internal diantaranya pimpinan, staf, antar bagian atau
depatremen dan lain-lain.
5. Memberikan kemudahan didalam mendokumentasikan
data-menyurat secara mudah, aman dan praktis tanpa terhalang jarak dan waktu.
c.
Manfaat
Secara
lebih spesifik lagi Sistem Manajemen Dokumen dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.
Meningkatkan produktivitas
SMD dapat membantu menambah produktivitas pengguna
dimana pengguna dapat mengakses
dan memanage informasi dengan lebih cepat dan tepat.
2.
Meningkatnya waktu respon
Pencarian file dokumen, update dokumen, dan
pendistribusian dokumen digital dapat dilakukan
jauh lebih cepat dengan SMD
3. Mengurangi biaya
dokumen dan meningkatkan efisiensi ruang penyimpanan
Berapa banyak ruangan yang tersita di kantor
Anda untuk tempat dokumen. Berapa ribu lembar
kertas, lemari, ruangan dan tenaga yang digunakan untuk sistem manajemen dokumen anda sekarang.
4. Mengurangi resiko
kehilangan ataupun kerusakan dokumen
Dengan menyimpan dokumen secara digital,
gangguan rayap jelas akan dinihilkan 100%. Gangguan yang lain seperti kebakaran dapat diminimalisasi
dengan sistem penyimpanan yang
lebih canggih daripada sekedar dokumen kertas konvensional.
5. Document Sharing
Melalui MSD, pemakaian dokumen dapat
dilakukan secara bersamaan oleh beberapa user
sekaligus.
6. Keamanan dokumen
yang handal
Dengan Sistem Manajemen Dokumen, akan dapat
diketahui siapa-siapa saja yang berhak
membaca dan menerima dokumen yang tersimpan.
d. Proses
Konversi Dokumen
Dokumen-dokumen yang akan disimpan dan
dikelola oleh Sistem Manajemen Dokumen
Unikom harus dikonversi kedalam suatu format file PDF, adapun proses untuk mengkonversi dari dokumen ataupun file
adalah sebagai berikut:
Cara Konversi
1. File-file yang terdiri dari bermacam
format harus di export kedalam file yang berformat PDF (Portable Document Format), hal
ini dilakukan agar data memiliki format yang standar
dan tidak akan berubah ketika dokumen tersebut akan di Cetak (print).
2. Dokumen dalam bentuk Kertas (hardcopy),
di rubah ke bentuk digital melalui proses scanning
menggunakan sebuah alat yang diberi nama Scanner hasil Scanner tadi berbentuk digital kemudian disimpan ke
format PDF (portable document format).
![]() |
Halaman Utama Sistem Manajemen Dokumnen |
e. Administrator
Administrator adalah pengguna Sistem yang memiliki
hak akses tertinggi dan
memiliki fungsi utama untuk mengelola data-data dokumen dan data-data pengguna.
Pada halaman Administrator, terdapat beberapa fungsi
utama (hak) yang dapat dilakukan
oleh admin, yaitu:
1.
Dokumen Masuk
2.
Tulis Dokumen
3.
Bank Dokumen
4.
Manajemen user
1)
Dokumen Masuk
Fungsi dari menu
Dokumen Masuk adalah untuk melihat atau menampilkan daftar namanama dokumen yang masuk ke Mailbox
Administrator
Pada jendela sebelah
kanan, terdapat tampilan seperti berikut:
Pada
Form Tulis Dokumen terdapat beberapa masukan data (input), yaitu
Tipe
Dokumen dipilih ada Dokumen Private atau Dokumen
Public, Untuk Dokumen Private sesuai
dengan kategorinya maka dokumen ini tidak boleh disebarkan lagi ke orang lain
selain
dari tujuan surat tersebut, sedangkan jika Dokumen publik artinya
dokumen itu dapat dishare
untuk yang lain yang memerlukan dokumen tersebut.
Pengirim
: Nama
Pengirim Surat (automatic)
Kepada:
Masukan
Tujuan Surat ini untuk siapa saja
Tembusan:
Jika
Ada tembusan silahkan masukan nama-nama yang akan ditembuskan Perihal:Judul
atau isi surat
3)
Bank Dokumen
Fungsi dari menu ini
adalah untuk menampilkan seluruh dokumen yang pernah dikirimkan oleh seluruh user, hanya administrator
yang dapat menampilkan informasi ini.
4)
Manajemen User
Fungsi menu ini adalah
untuk menambah daftar pengguna baru dari system dokumen ini
Ada beberapa Icon yang
dapat digunakan disini yaitu:
f.
Halaman
Pengguna (user)
Untuk tampilan halaman pengguna sedikit
berbeda dibandingkan dengan halaman Administrator,
dihalaman pengguna akan ditampilkan menu sesuai dengan hak akses yang diberikan, Misalnya jika User
tersebut hanya diberi hak Akses Tulis
Dokumen, dan Dokumen Masuk, maka pada tampilan
menu akan ditampilkan seperti berikut:
a)
Dokumen Masuk
Berfungsi
untuk menampilkan daftar rincian nama-nama dokumen yang masuk ke mailbox user yang bersangkutan
Dokumen-dokumen yang telah masuk kedalam Server,
akan disimpan didalam sebuah
database yang berfungsi untuk menampung data-data dalam format digital, selain menyimpan data asli dari dokumen
yg telah diupload tadi.
Untuk Download dokumen dapat
dilakukan dengan meng-click link Download pada dokumen
tersebut, seperti terlihat pada dokumen diatas.
b) Tulis
Dokumen
Sub Menu Tulis Dokumen berfungsi apabila
user ingin mengirimkan dokumen kepada
user lainnya.
B. SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK
ELEKTRONIK
a. Pengertian
Rekam
medik elektronik merupakan catatan rekam medik pasien
seumur hidup pasien dalam format
elektronik tentang informasi kesehatan
seseorang yang dituliskan oleh
satu atau lebih petugas kesehatan secara terpadu dalam
tiap kali pertemuan antara petugas kesehatan dengan klien. Rekam medik
elektronik bisa diakses dengan computer
dari suatu jaringan dengan tujuan utama
menyediakan atau meningkatkan perawatan serta
pelayanan kesehatan yang efesien dan terpadu
(Potter & Perry, 2009).
Rekam
medik elektronik (rekam medik berbasis-komputer) adalah gudang penyimpanan
informasi secara elektronikmengenai status kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya,
tersimpan sedemikian hingga dapat melayani berbagai pengguna rekam yang sah
(Shortliffe, 2001).
b. Jenis-jenis
Jenis
data yang dapat disimpan dalam rekam medis elektronik adalah:
1. Teks dalam bentuk kode, narasi, dan laporan
2. Gambar dalam bentuk grafik komputer, hasil
scanning, foto rontgen digital
3. Suara, misalnya suara jantung atau suara paru
4. Video, misalnya proses operasi atau tindakan medis
lainnya
Komponen
Fungsional RME adalah:
1. Data pasien terintegrasi
2. Dukungan keputusan klinik
3. Pemasukan perintah klinikus
4. Akses terhadap sumber pengetahuan
5. Dukungan komunikasi terpadu
c. Manfaat
Manfaat
dari pelaksanaan rekam medis elektronik adalah:
1. Penelusuran dan pengiriman informasi mudah
2. Bisa dikaitkan dengan informasi diluar rumah sakit
3. Penyimpanan lebih ringkas, data dapat ditampilkan
dengan tepat sesuai kebutuhan
4. Pelaporan lebih mudah dan secara otomatis
5. Kualitas data dan standar dapat dikendalikan
6. Dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak
pendukung keputusan.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan Rekam Medis Elektronik, yaitu:
1. Sistem Identifikasi Pasien dan Pemberian Nomor
Rekam Medis
2. Proses Alur Pasien dan Dokumen Pasien
3. Kebijakan dalam Pelayanan Kegiatan Medis
d. Pelaksanaan
Jika dalam kebijkan manual terdapat beberapa
ketentuan yang telah berlaku, maka jika elektronik dilaksanakan maka akan
terdapat beberapa kebijakan baru yang disesuaikan dengan prosedur digital
seperti:
a) Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap
pasien, harus langsung dimasukan ke dalam file pasien di komputer karena jika
ditunda-tunda kemungkinan malah akan terlupakan, Karena tidak seperti manual
yang masih bisa diberi toleransi 1×24 jam.
b) Semua pencatatan yang dibuat oleh dokter atau
tenaga kesehatan lainnya harus diberi kode identitas, hal ini sebagai pengganti
paraf atau tandatangan yang biasanya dilakukan jika menggunakan sistem rekam
medis manual.
c) Setiap menghapus atau mengganti keterangan harus
dilakukan dengan menggunakan PIN yang berkepentingan dan harus sepengetahuan
kepala bagian rekam medis, karena ditakutkan akan terjadinya rekayasa.
d) Untuk penggunaan formulir-formulir rekam medis
secara digital diwakili oleh masing-masing jenis kegiatan pasien yaitu kedalam
kelompok pasien rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat. Masing-masing sudah
diatur sesuai dengan kebutuhannya, sama seperti formulir manual hanya saja
bentuknya dalam komputer.
e) Proses pengolahan Rekam Medis
e. Kelebihan dan Kekurangan
Rekam Medik Elektronik
1. Kelebihan
a. Dapat meminimalkan human eror , karena rekam
medik elektronik dapat menghasilkan peringatan dan kewaspadaan klinik.
b. Dapat berhubungan dengan sumber pengetahuan untuk
penunjang keputusan layanan kesehatan.
c. Rekam medik elektronik dapat melakukan pengambilan
data sinyal biologis secara otomatis.
d. Dengan rekam medik elektronik dapat memasukkan data
pasien dan memperoleh saran utuk penanganan pasien
e. Dengan rekam medik elektronik data rutin dapat
langsung diperoleh (dalam bentuk siap olah ) dari basis data rekam medik.
Sedangkan data non rutin dapat dikumpulkan pada waktu pemeriksaan pasien dan
dimasukkan dalam rekam medik.(Thede, 2008; Moody, 2004)
f. Ketepatan waktu dalam pengambilan keputusan medik,
sehingga mutu pelayanan atau asuhan akan semakin baik.
g. Kemudahan penyajian data sehingga penyampaian
informasi akan lebih efektif.
h. Pembentukan database yang memungkinkan penelitian,
simulasi dan pendidikan tenaga medik maupun paramedik, berdasarkan data yang
nyata.
i. Efisiensi
pemanfaatan sumber daya dan biaya dengan sistem penyediaan bahan (inventory)
yang dapat menekan biaya penyimpanan, pemesanan barang maupun biaya stockout,
manajemen utilisasi menyangkut tindakan atau prosedur yang tidak perlu, dan
lain-lain. (Sabarguna, 2005)
2. Kekurangan
a. Membutuhkan investasi awal yang lebih besar
daripada rekam medik kertas untuk pengadaan perangkat keras, lunak, dan
biaya penunjang.
b. Waktu yang harus disediakan oleh key person dan
perawat dalam mempelajari sistem dan merancang ulang alur kerja memerlukan
waktu yang lama.
c. Konversi Rekam medik kertas ke rekam medik
elektronik memerlukan waktu, sumber daya, tekad dan kepemimpinan.
d. Resiko kegagalan pada sistem computer
e. Problem dalam pemasukan data oleh petugas
kesehatan. (Thede, 2008; Moody, 2004)
f. Keamanan
Fitur keamanan yang
dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut (National Academy of Sciences, 1997):
1. Otentikasi
(authentication)
2. Otorisasi
(authorization)
3. Integritas
(integrity)
4. Penelusuran
jejak (audit trails)
5. Pemulihan
pasca bencana (disaster recovery)
6. Penyimpanan
dan transmisi data yang aman (secure data storage & transmission)
Empat
prinsip dasar yang harus dipenuhi oleh berkas rekam kesehatan agar dapat
diterima sebagai bukti/ catatan fakta, yaitu:
a) Didokumentasikan
sesuai dengan aturan prosedur yang berlaku
b) Disimpabn
sesuai dengan aturan prosedur yang berlaku
c) Dibuat
pada saat, atau segera setelah pelayanan diberikan
d) Dibuat
oleh petugas kesehatan yang berwenang (memiliki hak, pengetahuan, dan
kemampuan sesuai standar dalam tugasnya)
g.
Contoh Rekam Medik Berbasis Elektronik
Pelayanan kesehatan secara global merupakan pasar industri yang potensial. Karena berpengaruh secara langsung terhadap kualitas kehidupan manusia. Kemajuan teknologi informasi memberikan kemudahan dalam peningkatkan kualitas kehidupan, contohnya dibidang kesehatan. Pengaplikasian teknologi
informasi di bidang kesehatan yakni EMR (Electronic Medical Record) yang menggunakan pengembangan dari teknologi embedded system, penggunaan RFID (Radio Frequency Identification, cloud computing, dan
mobile android.
EMR memberikan kelebihan dalam kemudahan pencatatan, pengaksesan dan penyimpanan data rekam medik. EMR dilengkapi dengan proses pengobatan berbasis mobile android (telemedicine system).
Sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memonitoring kondisi terkini pasien. User yang sah dapat melihat informasi kesehatan pribadi baik
melalui aplikasi mobile maupun web.
Sistem
bertujuan untuk memberikan
kemudahan dalam pengaksesan data catatan medik,
efisiensi biaya operasional, meminimalkan kesalahan
penginputan dan pengelompokan data serta mengalihkan
penggunaan
kertas ke basis data komputer.
EMR
(Elecronic Medical Record) dilengkapi dengan proses
pengobatan berbasis mobile android. Sistem menggunakan
perangkat android sebagai terminal akses untuk
identifikasi secara umum dan layanan monitoring pasien.
User yang sah dapat melihat informasi kesehatan pribadi
baik di aplikasi mobile maupun web. Aplikasi web
ditulis menggunakan PHP script berada pada HTML
yang terletak di dalam conten server. Sehingga sistem
akan bekerja lebih powerful dan berinteraksi secara kompleks dengan server
menggunakan software. Sistem
pada mobile android merupakan
penggabungan dari internet
dan mobile computing untuk monitoring pasien.
Sistem adalah basis pengkombinasian dari pengembangan
konsep , teknologi komunikasi, remote monitoring
device, hardware, dan software yang inovatif.
Aplikasi EMR
merupakan aplikasi yang digunakan untuk
melihat seluruh riwayat kesehatan berdasarkan id pasien.
Riwayat kesehatan pasien disimpan ke dalam database
untuk mempermudah pendistribusian bila data dibutuhkan.
Sehingga memberikan kemudahan dalam proses
diagnosa penyakit dan perawatan pasien. Data pencatatan
pada EMR lebih lengkap daripada pencatatan manual.
Karena semua detail tentang pencatatan harian dan
pencatatan uji lab semua tertulis secara detail. EMR berisi pencatatan seluruh detail data
dari pasien dan informasi
rumah sakit.
C.
SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS (GIS)
a.
Pengertian
Sistem Informasi
Geografi adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan,
memanipulasi, dan menganalisis informasi geografi, dimana yang semula informasi
permukaan bumi disajikan dalam bentuk peta yang dibuat secara manual, maka
dengan hadirnya Sistem Informasi Geografi (SIG) informasi-informasi tersebut
kemudian diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital.
Sistem Informasi
Geografi (SIG) selain berperan sebagai alat pengolah data keruangan, sistem
informasi geografi juga mampu menyajikan informasi mengenai sumber daya yang
dimiliki oleh suatu ruang atau wilayah tertentu. Dengan demikian, sistem
informasi geografi tidak hanya befungsi sebagai “Alat pembuat peta”, tetapi
lebih jauh dari itu. Sistem informasi geografi mampu menghasilkan suatu sistem
informasi yang aplikatif, yang dapat digunakan oleh perencana atau oleh
pengambil keputusan untuk kepentingan pengolahan sumber daya yang ada di suatu
wilayah.
Dilihat dari
istilahnya, SIG terdiri atas dua pengertian, yaitu Sistem Informasi dan Informasi Geografi:
1. Sistem informasi : adalah penggabungan kerja untuk
mendapatkan informasi dalam pengambilan keputusan. Dalam sistem informasi
terdapat komponen data, manusia, perangkat lunak (program komputer), perangkat
keras (komputer), serta aktivitasnya dalam pengolahan dan analisis data untuk
pengambilan keputusan.
2. Informasi geografis : adalah kumpulan data atau
fakta yang terkait dengan lokasi keruangan di permukaan bumi, yang disusun
sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi baru yang bersifat geografis
dan berbeda dari sumber data awalnya ketika masih terpisah-pisah.
Berikut definisi SIG menurut :
a) Calkin
dan Tomlison 1984. SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.
b) Linden 1987. SIG adalah sistem
untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan
penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
c) Petrus
Paryono SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi.
b. Komponen Utama Sistem Informasi Geografis
1. Hardware
GIS membutuhkan komputer untuk penyimpanan dan pemproresan data. Ukuran dari sistem komputerisasi bergantung pada tipe GIS itu sendiri. GIS dengan skala yang kecil hanya membutuhkan PC (personal computer) yang kecil dan sebaliknya. Ketika GIS yang di buat berskala besar di perlukan spesifikasi komputer yang besar pula serta host untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple user. Hal tersebut disebabkan data yang digunakan dalam GIS baik data vektor maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memori yang besar dan prosesor yang cepat. Untuk mengubah peta ke dalam bentuk digital diperlukan hardware yang disebut digitizer.
General Hardware Setup for a Microcomputer-based GIS
General Hardware Setup for GIS (Source: Purwadhi, 1997)
· Alat masukan data (digitizer, scanner,
keyboard omputer, CD reader, diskette reader)
· Alat penyimpan dan pengolah data
(komputer dengan hard disk-nya, tapes or cartridge unit, CD writer)
· Alat penampil dan penyaji
keluaran/informasi (monitor komputer, printer, plotter)
2. Software
Dalam pembuatan
GIS di perlukan software yang menyediakan fungsi tool yang mampu melakukan penyimpanan data,
analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan
demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS adalah:
· Tool untuk melakukan input dan
transformasi data geografis
· Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
· Tool yang mendukung query geografis,
analisa
· Graphical
User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool
geografi.
Inti
dari software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu menyediakan fungsi-fungsi
untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisa data geografi. Beberapa
contoh software GIS adalah ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk SIG; CAD system
untuk entry graphic data; dan ERDAS serta ER-MAP untuk proses remote sensing
data. Modul dasar perangkat lunak SIG: modul pemasukan dan pembetulan data, modul
penyimpanan dan pengorganisasian data, modul pemrosesan dan penyajian data, modul
transformasi data, modul interaksi dengan pengguna (input query)
2.
Data
SIG merupakan
perangkat pengelolaan basis data (DBMS
= Data Base Management System)
dimana interaksi dengan pemakai dilakukan dengan suatu sistem antar muka dan sistem query dan
basis data dibangun untuk aplikasi multiuser. SIG merupakan perangkat analisis keruangan (spatial analysis) dengan kelebihan dapat mengelola data spasial dan data
non-spasial sekaligus.
Syarat pengorganisasian data:
Volum kecil dengan
klasifikasi data yang baik; Penyajian yang akurat; Mudah dan cepat dalam pencarian kembali (data retrieval)
dan penggabungan (proses komposit).
Capturing and Displaying Data
Capturingand Displaying Data (continuation) (Source: Purwadhi, 1997)
Lima Cara Perolehan Data/Informasi Geografi
1. Survei
lapangan: pengukuran fisik (land marks),
pengambilan sampel (polusi air),
pengumpulan data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).
2. Sensus:
dengan pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan; pengumpulan data secara nasional dan periodik
(sensus jumlah penduduk, sensus
kepemilikan tanah).
3. Statistik:
merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktu pada stasiun pengamatan dan analisis data
geografi tersebut, contoh: data curah hujan.
4. Tracking:
merupakan cara pengumpulan data dalam periode tertentu untuk tujuan pemantauan atau pengamatan perubahan,
contoh: kebakaran hutan, gunung
meletus, debit air sungai.
5. Penginderaan
jarak jauh (inderaja): merupakan ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi suatu obyek, wilayah
atau fenomena melalui analisis data
yang diperoleh dari sensor pengamat tanpa harus kontak langsung dengan obyek, wilayah atau fenomena yang diamati
(Lillesand & Kiefer, 1994).
c.
Sub-Sistem SIG
Suatu sistem informasi
geografis menyediakan empat perangkat kemampuan untuk
menangani data tereferensi secara geografi :
1. Data Input
Sub-sistem ini bertugas untuk
mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan attribut dari berbagai sumber.
Bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data
aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG dalam format
digital. Data tersebut mungkin dapat direkam (capture) baik dalam bentuk vektor
maupun raster. Cara ini dapat dilakukan melalui pendigitalan manual,
scanning, atau dari data digital yang ada.
2. Data Output
Sub-sistem ini menampilkan
atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk
softcopy (on-screen or electronic file) atau hardcopy (paper or
film). Dalam mempertimbangkan suatu SIG perlu untuk mengkaji kualitas,
akurasi, dan mudah dalam penggunaannya dalam menghasilkan output yang
diinginkan. Umumnya sistem berbasiskan vektor dapat menghasilkan peta yang
berkualitas lebih tinggi dari pada sistem berbasiskan raster.
3. Data Management
Sub-sistem ini
mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data
sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan diedit. Ada
fungsi-fungsi yang dibentuk oleh SIG untuk menyimpan dan menerima data dari
basis data, kemampuan ini sama seperti halnya dengan kemampuan yang
disediakan oleh perangkat lunak manajemen basis data. Data
dimasukan ke dalam struktur data yang sudah didefinisikan yang mungkin saling
berhubungan atau mungkin juga tidak saling berhubungan.
4. Data Manipulasi dan Analisis
Sub-sistem ini menentukan
informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. SIG melakukan manipulasi
dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Fungsi
analisis SIG secara umum dibagi kedalam dua bagian yaitu analisis spasial dan
analisis non-spasial. Analisis spasial memerlukan pengetahuan
hubungan geografi antara data- data (points, lines, and polygons) yang terdapat
dalam SIG. sedangkan analisis non-spasial menggambarkan suatu query dari
database, sejenis fungsi dalam database management software.
d. Tugas Utama SIG
Berdasarkan desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk
melakukan analisis data spasial.
Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama
dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital.
Adapun tugas utama dalam SIG adalah sebagai berikut:
1.
Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk
digital. Proses konversi data dari peta kertas
atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modern bisa
melakukan proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.
2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi
otomatis. Prosesnya diawali dengan
pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam SIG.
Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan
berbagai skala dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.
3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau manipulasi untuk membuat data-data tersebut
kompatibel dengan sistem. Teknologi
SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang
tidak dibutuhkan.
4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus
dilakukan adalah menggunakan database management system (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data
5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada.
Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis
data geografis untuk melihat pola dan tren.
6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi
geografis, hasil akhirnya
divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi
geografis. Namun saat ini SIG juga
sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia.
e. Bidang-bidang
Aplikasi SIG
Sistem
Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan
tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.
Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan
data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini
merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya
dapat membuat peta dan menganalisa informasinya
dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data
dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk
konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat
pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.
0 komentar:
Posting Komentar